Profil dan Kinerja Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia: Sakti Wahyu Trenggono

Profil dan Kinerja Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia: Sakti Wahyu Trenggono


Profil dan Kinerja Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia: Sakti Wahyu Trenggono

Pengantar

Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia adalah posisi penting dalam kabinet yang bertanggung jawab atas pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan negara yang luas. Pada tahun 2025, posisi ini dipegang oleh Sakti Wahyu Trenggono, yang dilantik oleh Presiden Prabowo Subianto sebagai bagian dari Kabinet Merah Putih untuk periode 2024-2029. Artikel ini akan mengulas profil dan kinerja Menteri KKP dalam memimpin sektor ini.

Profil Sakti Wahyu Trenggono

Sakti Wahyu Trenggono terpilih sebagai Menteri KKP pada tanggal 21 Oktober 2024, menggantikan peran sebelumnya yang dipegang oleh berbagai tokoh dalam era Presiden Jokowi. Sebelum menjabat sebagai Menteri KKP, Trenggono memiliki latar belakang yang cukup luas dalam birokrasi pemerintahan, termasuk pernah menjadi Wakil Menteri Pertahanan di mana ia menangani program food estate untuk meningkatkan ketahanan pangan Indonesia. Pengalaman ini memberinya pemahaman mendalam tentang ketahanan pangan yang berkelanjutan, yang sangat relevan dengan tugasnya sebagai Menteri KKP.


Kebijakan dan Program Utama

Bawah kepemimpinan Trenggono, KKP memusatkan perhatian pada beberapa program utama:

Ekonomi Biru: Fokus pada pengembangan ekonomi yang berkelanjutan dengan memanfaatkan sumber daya kelautan dan perikanan. Trenggono mengusulkan tambahan anggaran untuk 2025 sebesar Rp6,14 triliun, yang diarahkan untuk mempercepat pelaksanaan pembangunan kelautan dan perikanan berdasarkan konsep Ekonomi Biru.


Ketahanan Pangan: Memperkuat swasembada pangan melalui peningkatan produksi ikan tangkap dan budidaya, serta pemanfaatan pulau-pulau kecil dan perairan sekitarnya untuk pembudidayaan laut dan pantai.
Konservasi dan Pengawasan: Mendorong perlindungan ekosistem laut dan perikanan dengan menambah kawasan konservasi laut dan memperkuat pengawasan terhadap penangkapan ikan yang berkelanjutan.

Reformasi Birokrasi: Trenggono juga fokus pada reformasi birokrasi dalam KKP untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pelayanan publik dan pengelolaan sumber daya.


Kontroversi dan Tantangan

Meskipun memiliki program yang ambisius, Trenggono menghadapi beberapa tantangan dan kontroversi. Salah satunya adalah kebijakan terkait ekspor pasir laut yang menuai pro dan kontra di masyarakat. Ada juga sentimen di media sosial yang mencerminkan kekhawatiran tentang kualifikasi dan kinerja menteri dalam beberapa kebijakan yang dianggap kurang menguntungkan Indonesia.


Penutup

Sakti Wahyu Trenggono sebagai Menteri KKP memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan bahwa sumber daya kelautan dan perikanan Indonesia dikelola dengan baik, berkelanjutan, dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat. Dengan pengalaman dan program yang diusungnya, ia berusaha untuk menyeimbangkan antara pembangunan ekonomi dan pelestarian lingkungan. Namun, seperti dalam setiap posisi kepemimpinan, tantangan dan kritik menjadi bagian dari proses untuk terus memperbaiki dan menyesuaikan kebijakan demi kepentingan nasional yang lebih besar.